Monday, 13 March 2017

Mengenal Ilmu Menurut Pandangan Islam



Mengenal AL-ILMU


MUQODDIMAH

Islam menuntun setiap pemeluknya untuk senantiasa memahami dan mempelajari setiap ajaran-ajaranya. Bahkan Islam mencela dan melarang kepada setiap pemeluknya mengikuti sesuatu perkara tanpa dilandasi ilmu pengetahuan tentang nya (Qs 17/36).
Dari hal yang sangat mendasar (tauhid) sampai dengan hal ibadah Islam mendorong umatnya untuk memahami secara baik akan hal ini. Perhatikan ayat berikut (Qs. 47:19).

"19. Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal" (Qs. 47:19).

A.        PENGERTIAN ILMU
1.         Secara bahasa
Berasal dari kata :  علم- يعلم- علما : Mengetahui, memahami, mempelajari 1
2.         Secara istilah
Ilmu itu adalah penjelasan terhadap sesuatu hal yang tidak di ketahuinya sehingga dapat dimengerti / dipahaminya.2
Ilmu yang di maksud dalam hal ini adalah ilmu yang mengantarkan seseorang memahami tentang  al-kitab dan keimanan. (Qs 42:52)
            Penjelasan beberapa ulama tentang pengertian al-ilmu:
-       Dalam kitab Tsalatsah al usul 3 yang di tahqiq (dibenarkan) oleh syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dikatakan “wajib hukumnya bagi setiap muslim dan muslimat memahami 4 perkara dalam Islam yaitu ilmu, amal, dakwah, dan sabar.”
-     3 perkara yang mendasar tentang ilmu yaitu memahami Allah, Rosul dan agama (ad-diin)”.
-  Ibnu al-Qoyyim al-Jauziah dalam kitab I’lamul muwaqqi’in, “ilmu itu adalah pengetahuan yang dihasilkan/diperoleh dari dalil (keterangan secara syar’i).”
-   Dalam tafsir al-Qurtubi jilid 4 hal 116, ilmu adalah at-Tauhid (ilmu yang paling mendasar).
-     Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam majmu al- fatawa, “telah berkata Yahya bin Amr:  ilmu itu ada 5:

1.      Ilmu yang merupakan kehidupan bagi agama yaitu ilmu tauhid
2.      Ilmu yang merupakan santapan agama yaitu ilmu tentang mempelajari al-Qur’an dan hadist
3.      Ilmu yang merupakan obat agama yaitu ilmu fatwa
4.      Ilmu yang merupakan penyakit agama yaitu ilmu kalam dan ilmu bid’ah
5.      Ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama yaitu ilmu sihir”

    -  Menurut Bukhori dalam kitabnya, bab Al-ilmu qoblal qauli wal amali (ilmu itu sebelum berkata dan beramal) tentang (QS. 47:19)

“Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah..”

“maka mulailah dengan ilmu sebelum berkata (berfatwa) dan beramal”

Perkataan Umar bin Mahmud dalam kitab Ar-Roddu al-Atsary ‘alal Baijury (Juz I hal.68):
ان العلم هو كتاب وسنة : “Bahwa ilmu itu adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah”

B.        KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU       
Karena pentingnya tentang orang yang berilmu (‘alim) pengetahuan dan begitu berbahayanya orang yang tidak berpengetahuan (jahil), maka Islam mewajibkan kepada umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu.
         Q.S. 96/1&3 : perintah untuk membaca.
         Q.S. 47/19    : perintah untuk mengetahui (berilmu) bahwa tiada Ilah kecuali Allah.
         Q.S. 2/31      : Nabi Adam di bekali ilmu pengetahuan
         Hadist Nabi yang di riwayatkan oleh Bukhori-Muslim:

طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة (رواه ابن عبد البر)   
            Menuntut ilmu (belajar) itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan.” (HR. Ibnu Abdil Bar)

C.         FUNGSI ILMU
1.      Sebagai landasan Iman. Q.S.22/54 :
Keimanan harus berdasarkan ilmu dan tidak boleh berprasangka/menduga-duga. Qs.10/36
2.      Sebagai landasan Amal. Q.S.17/36
3.      Dalam hadits Bukhori:

"مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ عَلَّمَهُ اللهُ مَا لَمْ يَعْلَمْ."
”Barang siapa yang beramal berdasarkan ilmu pengetahuan niscaya Allah Akan mengajarkan sesuatu yang belum di ketahuinya.”

D.        KEDUDUKAN ORANG YANG BERILMU:
1.      Di tinggikan derajatnya  Q.S.58/11          
2.      Tidak sama dengan orang biasa/umum lainya  Q.S.39/9            
3.      Disejajarkan dengan para malaikat Qs 3:18        

E.         KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
1.           Dapat mengambil pelajaran dari Al-Qur’an Q.S.3/7                 
2.           Dapat memahami perumpamaan Q.s 2/26      
3.           Menumbuhkan rasa takut (khouf) kepada Allah Q.S.35/28     
4.           Tidak sama orang yang buta dengan orang yang melihat (berilmu) Q.s. 35/19-22     
5.           Berada di jalan Allah sampai ia kembali.

"مَنْ خَرَجَ فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ كَانَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى  يَرْجِعَ." رواه الترمذي    
“Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berada dijalan Allah sampai ia kembali pulang.”(H.R. At-Tirmidzi, Kitab Ilmi, no.2572)

6.           Di mudahkan jalan masuk Surga.

"مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إلَى الْجَنَّةَ." (رواه مسلم)  
Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (H.R. Muslim, Kitab Dzikir, no.4867).

من اراد الدنيا فعليه بالعلم ومن اراد الاخرة فعليه بالعلم ومن اراد هما فعليه بالعلم (الحديث)
barang siapa yang menghendaki dunia maka hendaklah ia berilmu, barang siapa yang menghendaki kesuksesan akhirat maka hendaklah ia berilmju, dan barangsiapa yang mengehendaki keduanya maka hendaklah ia berilmu” (al-hadits).

اذا مات ابن ادم انقطع عمله الا من ثلاث صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح. (رواه مسلم)
“Apabila anak adam itu meninggal maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara, shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh.” (H.R. muslim)

كن عالما او متعلما او مستمعا او محبا ولا تكن خامسا فتهلك. (رواه البيهقي)
“Jadilah kamu orang yang berilmu atau yang belajar atau pendengar atau pencinta (ilmu) dan jangan menjadi yang kelima, maka celakalah kamu “.

F.         ANCAMAN BAGI ORANG YANG TIDAK MAU MENUNTUT ILMU
1.      Terjerumus kedalam kemusyrikan (Qs.31:15)
2.      Tersesat  (Qs. 17:36)
3.      Menjadi masyarakat jahiliyah. Dalam Fathul majid, “berpalingnya dari ilmu yang di turunkan Allah dan Rosulnya namun berpegang teguh kepada taklid dan adat”. (Qs. 5:104)
4.      Disamakan dengan binatang ternak. (Qs.7:179)
5.      Dalam hadits At Turmudzi :
ألا ان الدنيا ملعونة و ملعون ما فيها الا ذكر الله وما والاه و عالم ومتعلم
 “ingat bahwa dunia itu dilaknat dan di laknat pula apa-apa yang ada didalamnya kecuali dzikrullah dan apa-apa yang menyertainya dan orang alim atau orang yang senantiasa belajar”.

G.        METODA MENUNTUT ILMU
1.      Qira’ah wal kitabah  (ََQs.96:1-5)
2.      At-ta’allum, Al-ilmu bi tta’alumi (mukhtarul hadits) “Ilmu itu didapat dari belajar.”
3.      Bertanya ( as-su’aalu) pada ahlinya (Qs. 16:43).

       Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas ilmu yang paling asasi adalah ilmu tauhidullah, yaitu ilmu yang menjelaskan tentang tidak shahnya amal kecuali jika dilandasi oleh penetapan keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang harus diikuti, dita’ati atau diibadahi. Sebagaimana firman Allah didalam QS. 6:88/QS. 98:5/QS. 3:64/ 4:124.

 Daftar Pustaka : 
1                    : M.yunus, kamus arab-indonesia
2                    : Jurzani, at ta’rifat

3                    : Kitab tsalatsah al usul halaman 7 
Load disqus comments

0 comments