Thursday 27 April 2017

MA’RIFATUL QUR’AN (MANUSIA DAN AL-QURAN)



Al Quran merupakan fitrah Allah yang diciptakan selaras dengan fitrah manusia, sehingga apabila manusia ber-Quran, ia akan dapat mempertahakan eksistensi dirinya sebagai ahsana taqwim. Sedangkan bila tidak berQuran, maka ia telah keluar dari fitrahnya dan jatuh ke lembah asfala safilin.
Allah berfirman:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّينُ  ا لْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ(30)
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama yang lurus; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (30:30).

1. Manusia diciptakan oleh yang Maha Pencipta dan Yang Maha tahu


Allah adalah Rabb yang Maha ‘Alim dan Maha Khalik. Sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ  ا لْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ(22) هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ  ا لْمَلِكُ  ا لْقُدُّوسُ السَّلاَمُ  ا لْمُؤْمِنُ  ا لْمُهَيْمِنُ  الْعَزِيزُ  ا لْجَبَّارُ  ا لْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ(23) هُوَ اللهُ  ا لْخَالِقُ  الْبَارِئُ  ا لْمُصَوِّرُ لَهُ  اْلأَسْمَاءُ  ا لْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَ اْلأَرْضِ وَهُوَ  ا لْعَزِيزُ  الْحَكِيمُ(24)
“Dia-lah Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, yang mengetahui alam ghaib dan alam nyata, dan Dia adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah yang Maha Menciptakan, Yang mengadakan,Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (59:22-24).
Al-Quran adalah ilmu Allah, merupakan wujud dari ke Maha ‘Aliman Allah. Sedangkan manusia dan alam raya (bumi) adalah ciptaan Allah, merupakan wujud dari ke Maha Khaliqan Allah. Manusia, bumi dan Al-Quran berasal dari satu sumber, yaitu Allah SWT. Oleh karena itu, antara manusia, bumi dan al-Quran tidak bisa dipisahkan untuk selama-lamanya. Manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah yang hidup di bumi Allah harus berilmu dengan ilmu Allah, yaitu Al-Quran, karena Allah telah mengajarkannya setelah Ia menciptakannya.
Di dalam Surah Ar-Rahman Allah berfirman:
الرَّحْمَنُ (1)  عَلَّمَ  ا لْقُرْءَانَ (2)  خَلَقَ  اْلإِنْسَانَ (3)  عَلَّمَهُ  الْبَيَانَ (4)
“Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah).Yang telah mengajarkan Al-Quran, Dia menciptakan manusia, mengajarkannya pandai berbicara”. (55:1-4).

2. Pertanggung jawaban manusia atas Al Quran


Akhirnya kita faham bahwa, Al-Quran adalah amanat Allah yang dipikulkan kepada manusia, supaya ajarannya diamalkan dan disebar luaskan serta hukum-hukumnya ditegakkan di muka bumi, sehingga dijadikan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
Setiap manusia akan ditanya bagaimana ia memberlakukan AlQuran, apakah telah menegakkannya atau tidak. Untuk menghadapi pertanggung jawaban ini, hanya satu jalan yaitu, mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, sehingga selamat dari tuntutan Allah SWT.
Allah berfirman:
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(43) وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ(44)
“Maka perpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggung jawaban”. (43:43-44).

Kesimpulan


1. Al-Quran secara bahasa berarti bacaan, secara difinisi adalah kalamullah yang mulia dan terpelihara yang diturunkan oleh Allah lewat perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab, terdiri dari 30 juz, untuk menjadi peringatan bagi manusia.

2.  Kitab sebelumnya adalah Taurat, Zabur dan Injil. Setiap muslim wajib mengimaninya. Namun keberadaan kitab-kitab tersebut telah banyak ditahrif, ditalbis dan disembunyikan oleh para ahli kitab.

3. Turunnya Al-Quran adalah untuk meluruskan yang diselewengkan, membongkar yang disembunyikan dan memurnikan yang dicampuradukkan.

4.    Pokok kandungan Al-Quran terdiri dari tiga hal, yaitu: Huda, Bayyinat minal huda dan Furqon yang masing-masing memiliki sepisifikasi dan sasaran masing-masing.

5.    Orang-orang yang mengikuti Al-Quran mendapat maqom di sisi Allah sebagai Muttaqin, Ulil Albab, Ulil Absor dan man yakhsyallah. Dan balasannya adalah ketenangan dan keselamatan hidup serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan orang yang menentang Al-Quran adalah orang-orang kafir yang berhati sombong, dengki dan lebih mencintai dunia daripada akhirat. Balasan untuk orang-orang ini adalah hidupnya terombang-ambing dalam kesesatan dan di akhirat disiksa di neraka.


6.    Al-Quran adalah amanat Allah SWT kepada manusia, supaya ia memikul dan mengamalkannya dan Allah akan meminta pertanggungjawaban atas amanat ini,  apakah ia menjaganya atau tidak. ?


Load disqus comments

0 comments