Al Quran merupakan fitrah Allah yang
diciptakan selaras dengan fitrah manusia, sehingga apabila manusia ber-Quran,
ia akan dapat mempertahakan eksistensi dirinya sebagai ahsana taqwim.
Sedangkan bila tidak berQuran, maka ia telah keluar dari fitrahnya dan jatuh ke
lembah asfala safilin.
Allah berfirman:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ
حَنِيفًا فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيلَ
لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّينُ ا
لْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ(30)
“Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama yang lurus; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”. (30:30).
1. Manusia diciptakan oleh yang Maha Pencipta dan Yang Maha tahu
Allah adalah Rabb yang Maha ‘Alim dan Maha
Khalik. Sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
هُوَ اللهُ
الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ ا
لْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ(22) هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ
إِلَهَ إِلاَّ هُوَ ا لْمَلِكُ ا لْقُدُّوسُ السَّلاَمُ ا لْمُؤْمِنُ
ا لْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ ا لْجَبَّارُ
ا لْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ(23) هُوَ اللهُ ا لْخَالِقُ
الْبَارِئُ ا لْمُصَوِّرُ
لَهُ اْلأَسْمَاءُ ا لْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي
السَّمَوَاتِ وَ اْلأَرْضِ وَهُوَ ا
لْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(24)
“Dia-lah Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, yang
mengetahui alam ghaib dan alam nyata, dan Dia adalah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, Maha Raja, Yang Maha
Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha
Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memiliki segala
Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah yang Maha
Menciptakan, Yang mengadakan,Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai nama-nama yang
paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi. Dan Dia-lah
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (59:22-24).
Al-Quran adalah ilmu Allah, merupakan wujud
dari ke Maha ‘Aliman Allah. Sedangkan manusia dan alam raya (bumi) adalah
ciptaan Allah, merupakan wujud dari ke Maha Khaliqan Allah. Manusia, bumi dan
Al-Quran berasal dari satu sumber, yaitu Allah SWT. Oleh karena itu, antara
manusia, bumi dan al-Quran tidak bisa dipisahkan untuk selama-lamanya. Manusia
yang merupakan makhluk ciptaan Allah yang hidup di bumi Allah harus berilmu
dengan ilmu Allah, yaitu Al-Quran, karena Allah telah mengajarkannya setelah Ia
menciptakannya.
Di dalam Surah Ar-Rahman Allah
berfirman:
الرَّحْمَنُ
(1) عَلَّمَ ا لْقُرْءَانَ (2) خَلَقَ
اْلإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4)
“Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah).Yang telah
mengajarkan Al-Quran, Dia menciptakan manusia, mengajarkannya pandai
berbicara”. (55:1-4).
2. Pertanggung jawaban manusia atas Al Quran
Akhirnya kita faham bahwa, Al-Quran adalah
amanat Allah yang dipikulkan kepada manusia, supaya ajarannya diamalkan dan
disebar luaskan serta hukum-hukumnya ditegakkan di muka bumi, sehingga
dijadikan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
Setiap manusia akan ditanya bagaimana ia
memberlakukan AlQuran, apakah telah menegakkannya atau tidak. Untuk menghadapi
pertanggung jawaban ini, hanya satu jalan yaitu, mengamalkannya dengan
sebaik-baiknya, sehingga selamat dari tuntutan Allah SWT.
Allah berfirman:
فَاسْتَمْسِكْ
بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(43) وَإِنَّهُ
لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ(44)
“Maka perpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah
diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di jalan yang lurus. Dan
sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar suatu kemuliaan besar bagimu dan
bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggung jawaban”. (43:43-44).
Kesimpulan
1. Al-Quran secara bahasa berarti
bacaan, secara difinisi adalah kalamullah yang mulia dan terpelihara yang
diturunkan oleh Allah lewat perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
SAW dalam bahasa Arab, terdiri dari 30 juz, untuk menjadi peringatan bagi
manusia.
2. Kitab sebelumnya adalah Taurat,
Zabur dan Injil. Setiap muslim wajib mengimaninya. Namun keberadaan kitab-kitab
tersebut telah banyak ditahrif, ditalbis dan disembunyikan oleh para ahli kitab.
3. Turunnya Al-Quran adalah untuk
meluruskan yang diselewengkan, membongkar yang disembunyikan dan memurnikan
yang dicampuradukkan.
4. Pokok kandungan Al-Quran terdiri
dari tiga hal, yaitu: Huda, Bayyinat minal huda dan Furqon yang masing-masing
memiliki sepisifikasi dan sasaran masing-masing.
5. Orang-orang yang mengikuti
Al-Quran mendapat maqom di sisi Allah sebagai Muttaqin, Ulil Albab, Ulil Absor
dan man yakhsyallah. Dan balasannya adalah ketenangan dan keselamatan hidup
serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan orang yang menentang Al-Quran
adalah orang-orang kafir yang berhati sombong, dengki dan lebih mencintai dunia
daripada akhirat. Balasan untuk orang-orang ini adalah hidupnya
terombang-ambing dalam kesesatan dan di akhirat disiksa di neraka.
6. Al-Quran adalah amanat Allah SWT
kepada manusia, supaya ia memikul dan mengamalkannya dan Allah akan meminta
pertanggungjawaban atas amanat ini,
apakah ia menjaganya atau tidak. ?
0 comments