Wednesday 15 November 2017

Pendapat Lain Mengenai Rebo Wakasan

Di antara anggapan dan keyakinan keliru yang terjadi di bulan Shafar adalah adanya sebuah hari yang diistilahkan dengan Rebo Wekasan. Dalam bahasa Jawa ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’ artinya terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir pada bulan Shafar (diperkirakan pada bulan Shafar tahun ini (1431 H) bertepatan dengan tanggal 10 Februari 2010). Di sebagian daerah, hari ini juga dikenal dengan hari Rabu Pungkasan.
Apakah Rebo Wekasan itu?
Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa setiap tahun akan turun 320.000 bala’, musibah, ataupun bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya), dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Shafar. Sehingga dalam upaya tolak bala’ darinya, diadakanlah ritual-ritual tertentu pada hari itu. Di antara ritual tersebut adalah dengan mengerjakan shalat empat raka’at -yang diistilahkan dengan shalat sunnah lidaf’il bala’ (shalat sunnah untuk menolak bala’)- yang dikerjakan pada waktu dhuha atau setelah shalat isyraq (setelah terbit matahari) dengan satu kali salam. Pada setiap raka’at membaca surat Al-Fatihah kemudian surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 50 kali (dalam referensi lain 5 kali), Al-Mu’awwidzatain (surat Al-Falaq dan surat An-Nas) masing-masing satu kali. Ketika salam membaca sebanyak 360 kali ayat ke-21 dari surat Yusuf yang berbunyi:
وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ.
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.”
Kemudian ditambah dengan Jauharatul Kamal tiga kali dan ditutup dengan bacaan (surat Ash-Shaffat ayat 180-182) berikut:
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Ritual ini kemudian dilanjutkan dengan memberikan sedekah roti kepada fakir miskin. Tidak cukup sampai di situ, dia juga harus membuat rajah-rajah dengan model tulisan tertentu pada secarik kertas, kemudian dimasukkan ke dalam sumur, bak kamar mandi, atau tempat-tempat penampungan air lainnya.
Barangsiapa yang pada hari itu melakukan ritual tersebut, maka dia akan terjaga dari segala bentuk musibah dan bencana yang turun ketika itu.
Kaum muslimin rahimakumullah, dari mana dan siapakah yang mengajarkan tata cara / ritual ‘ibadah’ seperti itu?
Dalam sebagian referensi disebutkan bahwa di dalam kitab Kanzun Najah karangan Syaikh Abdul Hamid Kudus yang katanya pernah mengajar di Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah, diterangkan bahwa telah berkata sebagian ulama ‘arifin dari ahli mukasyafah[1] bahwa pada setiap tahun akan turun 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya, yang turunnya pada setiap hari Rabu terakhir bulan Shafar. Bagi yang shalat pada hari itu dengan tata cara sebagaimana tersebut di atas, maka akan selamat dari semua bencana dan bahaya tersebut.
Mungkin inilah yang dijadikan dasar hukum tentang ‘disyari’atkannya’ ritual di hari Rebo Wekasan tersebut. Namun ternyata amaliyah yang demikian tidak ada dasarnya sama sekali dari Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Generasi salaf dari kalangan shahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in tidak pernah melakukan apalagi mengajarkan ritual semacam itu. Demikian pula generasi setelahnya yang senantiasa mengikuti jejak mereka dengan baik.
Keyakinan tentang Rebo Wekasan sebagai hari turunnya bala’ dan musibah adalah keyakinan yang batil. Lebih batil lagi karena berangkat dari keyakinan tersebut, dilaksanakanlah ritual tertentu untuk menolak bala’ dengan tata cara yang disebutkan di atas. Sementara keyakinan dan ritual tersebut tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya radhiyallahu ‘anhum, dan tidak pula dicontohkan oleh para imam madzhab yang empat (Abu Hanifah, Malik bin Anas, Asy-Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal), tidak pula mereka membimbing dan mengajak para murid serta pengikut madzhabnya untuk melakukan yang demikian.
Para ulama dan kaum muslimin yang senantiasa menjaga aqidah dan berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya hingga hari ini -sampai akhir zaman nanti- juga tidak akan berkeyakinan dengan keyakinan seperti ini dan tidak pula beramal dengan amalan yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan generasi salaf tersebut.
Jika keyakinan dan ritual ibadah tersebut tidak berdasar pada Al-Qur’an dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak pula sebagai amalan para shahabat radhiyallahu ‘anhum dan para imam madzhab yang empat, maka sungguh amalan tersebut bukan bagian dari agama yang murni. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang bukan termasuk bimbingan dan petunjuk kami, maka amalan itu tertolak.” (HR. Muslim).
Semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa menjaga kita dan kaum muslimin dari berbagai penyimpangan dalam menjalankan agama ini. Amin.
Ditulis oleh Abu ‘Abdillah Kediri.
[1] Istilah ulama ‘arifin (secara bahasa maknanya adalah orang-orang yang mengetahui) dan ahli mukasyafah (secara bahasa maknanya adalah orang-orang yang bisa menyingkap) inipun juga tidak dikenal di kalangan salaf. Istilah ini dikenal di kalangan penganut paham shufiyyah sebagai penamaan bagi orang-orang ‘khusus’ yang mengerti sesuatu tanpa melalui proses belajar, dalam bahasa jawa disebut ngerti sakdurunge winarah. Mereka -yakni ulama ‘arifin dan ahli mukasyafah itu- juga diyakini bisa bertemu langsung dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan bahkan bertemu dengan Allah subhanahu wata’ala di dunia maya, sehingga mereka bisa menyingkap sesuatu (dari perkara ghaib) yang tidak bisa diketahui oleh selain mereka.
Ini semua tentunya adalah keyakinan yang batil, dan pembahasan seperti ini sangatlah panjang. Yang penting bagi kita adalah berupaya menjalankan agama ini -beraqidah, beribadah, berakhlak, bermu’amalah, dan lainnya dari urusan diniyyah- benar-benar bersumber dan sesuai dengan bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman as-salafus shalih, bukan pemahaman selain mereka. Wallahu a’lam.
Read more

Tuesday 14 November 2017

Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2017 (Linux Island)





Pada Video ini Menjelaskan Secara lngkap konfigurasi pengerjaan soal pada UKK di tahun pelajaran 2016 / 2017 Konfigurasi dalam video ini meliputi
1. Konfigurasi IP addres Server dan Client
2. Konfigurasi DNS Server (Konfigurasi Bind 9)
3. Konfigurasi fitur Routing
4. Konfigurasi iptables untuk Gateway (konfigurasi firewall)
5. Konfigurasi Database Server (konfigurasi mysql server)
6. Konfigurasi Web Server (konfigurasi apache2)
7. Konfigurasi FTP Server (Konfigurasu proftpd)
8. Konfigurasi Proxy Server (konfigurasi squid3)
9. Konfigurasi CMS untuk website (Konfigurasi Wordpress di server debian 8 9)

Semoga Bermanfaat !!!


Read more

Monday 22 May 2017

Cara Backup dan Restore Lesensi Windows 8.1 dan office 2016





Saya bersyukur postingan sebelumnya ternyata sangan membantu banyak orang. Maka saya akan melanjutkan postingan sebelumnya. 

Pada postingan kali ini saya akan memperluas lagi cakupannya. 

A. Backup/Restore Lisensi Key Win 8/8.1 :

Backup Lisensi Key Win 8/8.1 :

- Buka windows explore sobat klik tab View & beri tanda centang Hidden Items
- Pergi ke "C:\Windows\System32\spp\" kemudian backup folder "store". Terserah mau anda taruh di mana saja, yang penting aman..

***Attention***
Sebelum membuat backup, pastikan semua driver hardware terinstal dengan sempurna dan pastikan folder "store" berisi file dan folder sbb :

1 file data.dat which is hidden
1 file tokens.dat which is visible
1 folder cache yang berisi sebuah cache.dat

Restore aktivasi yang sudah di backup :

1. Setelah install ulang dan menginstal driver hardware yang diperlukan,, jalankan command slmgr -upk di CMD (as admin) untuk uninstall key nya jadi status aktivasi akan berubah menjadi Unlicensed.
2. Kemudian buka msconfig lewat Run (ketik msconfig di RUN). pilih tab Boot kemudian Safe boot, pilih Minimal, kemudian di apply dan restart.
3. Saat sudah rebooted dan masuk Safe mode, buka CMD as Administrator kemudian ketik "net stop sppsvc" untuk mematikan Software Protection Platform service (kadang kita mendapat pesan it's already stopped and not running)
4. Pergi ke "C:\Windows\System32\spp\" dan replace store folder dengan yang sudah kita backup tadi (cukup di copy paste untuk menimpa folder "store" dan isi-isi nya yang lama)
5. Pergi ke "Run" dan ketik "msconfig" kemudian pilih "Normal start up" di bagian tab General , kemudian di apply dan restart.
6. Cek status aktivasi, caranya buka cmd (as admin) >> ketik slmgr /dli atau slmgr/dlv atau slmgr /xpr
7. Voila!! Anda sudah berhasil mengaktivasi ulang windows 8 anda tanpa melalui skype,.. :)

B. Backup/Restore Lisensi Key Office 2013 : 

Backup Aktivasi Microsoft Office 2013
1. Untuk Windows 8, simpan folder “spp” yang ada di C:\Windows\system32\spp folder
2. Untuk Windows 7, simpan folder “OfficeSoftwareProtectionPlatform” yang ada di C:\ProgramData\Microsoft\OfficeSoftwareProtectionPlatform
3. Simpan serial number yang digunakan untuk aktivasi

Restore Aktivasi Microsoft Office 2013
Setelah melakukan install ulang Microsoft Office 2013 pastikan terlebih dahulu koneksi internet dalam keadaan disconnect, kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka Command Prompt/CMD dengan Run as Administrator
2. Untuk Microsoft Office 2013 32bit ketik kode berikut (cscript “C:\Program Files\Microsoft Office\Office15\ospp.vbs” /dinstid)
3. Untuk Microsoft Office 2013 64bit 32bit ketik kode berikut (cscript “C:\Program Files (x86)\Microsoft Office\Office15\ospp.vbs” /dinstid)
4. Tekan “Enter” dan tunggu sampai proses selesai
5. Buka kembali Command Prompt sebagai Administrator
6. Ketik kode (cscript “%PROGRAMFILES%\Microsoft Office\Office15\ospp.vbs” /inpkey:(serial number yang digunakan saat meng-install
7. Tekan “ENTER” dan tunggu sampai installisasi product key sukses.

Setelah intallisasi product key sukses sekarang reboot/restart komputer atau laptop untuk masuk dalam keadaan Safe Mode . Jika sukses masuk ke safe mode lakukan langkah-langkah berikut:

1. Untuk Windows 7 timpa/replace folder “OfficeSoftwareProtectionPlatform” yang ada di :C:\ ProgramData\Microsoft\OfficeSoftwareProtectionPlatform dengan folder yang telah di backup atau disimpan sebelumnya.
2. Untuk Windowns 8 timpa/replace folder “Spp” yang ada di : C:\Windows\system32\spp folder dengan folder yang telah di backup atau disimpan sebelumnya.
3. Restart computer atau laptop
4. Buka Microsoft Office 2013
5. Selamat Microsoft Office 2013 sudah kembali aktif tanpa harus aktivasi lagi secara online.

Untuk Win 7 dan Office 2010,ane belum nemuin tutorial backup aktivasi secara manualnya. Jika agan/sista sekalian punya pengalaman backup/restore manual aktivasi Win 7/Office 2010 baik t hasil karya sendiri atau copas di website sebelah,mohon share ya. . . 

Insya Allah Berhasil 
Read more

Wednesday 17 May 2017

How To Instal Kali Linux 2017 On Virtual Box


Apa itu Kali Linux ? Wah jangan tanya lagi dengan OS yang satu ini mungkin untuk kalangan yang tidak pencinta dunia Hacking agak sedikit bingung ketika ditanya Tahukah kamu apa itu kali linux . ? Pasti jawabnya Umm..YaA .. seperti itu . ! Ok ini dia jawaban dari para pecinta Hacking (sahabat webnetid)

Kali linux adalah sebuah OS pembaharuan dari BackTrack5r3. Jika kalian belum tahu, BackTrack sendiri sudah tidak dikembangkan lagi, dan versi terbaru dari BackTrack adalah kali linux ini. Kali Linux digunakan sebagai OS untuk penetrasi dan keamanan.

Berapa Jumlah Toolsnya ?

Information Gathering
Vulnerability Assessment
Exploitation Tools
Privilege Escalation
Maintaining Access
Reverse Engineering
RFID Tools
Stress testing
Forensics
Reporting Tools
Services
Miscellaneous

☕ Berikut Contoh Review Tools Keamanan :

Metasploit integration (Non-Working  and Officially Unsupported )
RFMON Injection capable wireless drivers
Aircrack-NG
Kismet
Nmap
Ophcrack
Ettercap
Wireshark (formerly known as Ethereal)
BeEF (Browser Exploitation Framework)
Hydra
OWASP Mantra Security Framework collection of hacking tools, add-ons and scripts based on Firefox
Cisco OCS Mass Scanner A very reliable and fast scanner for Cisco routers with telnet/enable default password.
Quypt (Terminal Emulator) (software pribadi oleh Crimson Hacking group, yang telah dimasukan ke bagian utama) Blackhat
Banyak kumpulan exploits serta software yang lebih umum seperti browsers.







Read more

Tuesday 2 May 2017

3 Create New Document


Wah udah lama nggak Update Blog soalnya lg dapet order bikin web, Lumayan lah buat jajan he,,he,,. Oke kali ini edikomputer akan memposting artikel tentang Cara Membuat dokumen baru di Photoshop. saya sudah pernah membuat artikel tentang Cara membuat dokumen baru di coreldraw X6 Nah karena menggunakan program yang berbeda maka tentunya caranya pun berbeda.


Membuat dokumen baru merupakan tutorial dasar yang sangat mudah, namun bagi para pemula tentunya masih bingung untuk membuat dokumen baru di photoshop, banyak para desainer pemula yang menyepelekan hal ini, terutama untuk membuat sebuah desain untuk di cetak karena kadang banyak kesalahan yang ada pada ukuran dokumen sehingga mengakibatkan kualitas gambar atau desain menjadi jelek, tidak proporsional, gambar menjadi pecah dan lainnya. 



Nah untuk mengurangi resiko diatas maka saya akan memberikan tips bagaimana membuat sebuah desain yang baik meski dimuali dari hal yang sepele seperti judul diatas yaitu Membuat dokumen baru di Photoshop. Oke mari kita mulai step by step cara membuat dokumen baru di photoshop dengan mudah.

Cara Membuat dokumen baru di Photoshop


Langkah Pertama :
Buka Program adobe photoshop yang kamu punya versi berapa saja karena untuk membuat dokumen baru ini ada di versi berapa saja mungkin hanya sedikit perubahan pada versi teratas, dan kali ini saya menggunakan photoshop CS6.



Langkah kedua :
advertisement
Klik Menu File > New atau kamu bisa tekan tombol CTRL+N pada keyboard maka akan muncul kotak dialog dan Isikan seperti berikut ini, klik gambar untuk memperbesar :
Cara Membuat dokumen baru di Photoshop
Oke sekarang akan saya Jelaskan Mengenai Gambar diatas
Gambar diatas merupakan setingan untuk membuat sebuah desain spanduk untuk di cetak menggunakan mesin Digital Printing, berikut ini keterangannya


Name : adalah nama file yang akan kita buat silahkan berikan nama filenya atau bisa juga biarkan secara default yaitu "Untitled" dan kita bisa merubahnya saat menyimpan file nanti



Preset : Gunakan Custom karena kita membuat sesuai dengan ukuran yang kita inginkan yaitu 300x100 cm atau 3 x 1 m
Width dan height : adalah panjang dan lebar desain 300 x 100 cm jangan lupa ubah satuan ukurannya menjadi cm



Resolution : Nah disinilah letak kualitas gambar agar gambar menjadi bagus gunakan min resolution 72 Pixel/Inch untuk ukuran di bawah ukuran diatas bisa kamu naikan lagi resolusinya misal ukuran 100x100 cm ubah menjadi 80 pixel/inch atau dengan ukuran yang lebih besar misalnya 500x300 cm gunakan 50 saja agar file tidak terlalu berat



Color Mode : Untuk desain cetak digital Printing kita menggunakan warna CMYK, sedangkan untuk desain visual atau hanya untuk di upload di web, facebook dll gunakan color mode RGB.



Background Contents : White disini kamu bisa memeilih mode transparent atau backgroun dengan warna yang kita inginkan.



Oke mungkin itu saja langkah langkah Membuat dokumen baru di Photoshop, mudah udahan bisa di mengerti dan paham akan dunia desain saya Lathifa Azzahra admin dari www.berbagiilmu49.blogspot.com mengucapkan SELAMAT MENCOBA
Read more

2 Panel and Workspaces







Area kerja (workspace) adalah istilah bagi photoshop user untuk menyebutkan tampilan ketika ia bekerja menggunakan Adobe Photoshop. Di dalam workspace ini, terdapat berbagai macam button dan juga panel. Selain itu, dalam workspace akan terdapat fitur- fitur dan tools yang akan membantu anda dalam melakukan editing. 

jika melihat gambar diatas, maka di simpulkan bahwa ada beberapa bagian umum dalam photoshop. Yaitu: toolbox, photoshop menu bar, tool option bar, dan panels. setiap bagian memiliki fungsi masing-masing, dan satu sama lain akan salin mendukung untuk menghasilkan karya yang baik

Demikianlah bahasan kita mengenai workspace untuk Bab selanjutnya kita akan membahas mengenai fungsi-fungsi yang ada didalam toolbox. Jangan lupa untuk tongkrongi terus blok saya, supaya bisa lebih paham mengenai Adobe Photoshop cs6. Thanks ya atas kunjungannya ^_^

Read more

Thursday 27 April 2017

MA’RIFATUL QUR’AN (MANUSIA DAN AL-QURAN)



Al Quran merupakan fitrah Allah yang diciptakan selaras dengan fitrah manusia, sehingga apabila manusia ber-Quran, ia akan dapat mempertahakan eksistensi dirinya sebagai ahsana taqwim. Sedangkan bila tidak berQuran, maka ia telah keluar dari fitrahnya dan jatuh ke lembah asfala safilin.
Allah berfirman:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّينُ  ا لْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ(30)
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama yang lurus; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (30:30).

1. Manusia diciptakan oleh yang Maha Pencipta dan Yang Maha tahu


Allah adalah Rabb yang Maha ‘Alim dan Maha Khalik. Sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ  ا لْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ(22) هُوَ اللهُ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ  ا لْمَلِكُ  ا لْقُدُّوسُ السَّلاَمُ  ا لْمُؤْمِنُ  ا لْمُهَيْمِنُ  الْعَزِيزُ  ا لْجَبَّارُ  ا لْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ(23) هُوَ اللهُ  ا لْخَالِقُ  الْبَارِئُ  ا لْمُصَوِّرُ لَهُ  اْلأَسْمَاءُ  ا لْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَ اْلأَرْضِ وَهُوَ  ا لْعَزِيزُ  الْحَكِيمُ(24)
“Dia-lah Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, yang mengetahui alam ghaib dan alam nyata, dan Dia adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah yang Maha Menciptakan, Yang mengadakan,Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (59:22-24).
Al-Quran adalah ilmu Allah, merupakan wujud dari ke Maha ‘Aliman Allah. Sedangkan manusia dan alam raya (bumi) adalah ciptaan Allah, merupakan wujud dari ke Maha Khaliqan Allah. Manusia, bumi dan Al-Quran berasal dari satu sumber, yaitu Allah SWT. Oleh karena itu, antara manusia, bumi dan al-Quran tidak bisa dipisahkan untuk selama-lamanya. Manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah yang hidup di bumi Allah harus berilmu dengan ilmu Allah, yaitu Al-Quran, karena Allah telah mengajarkannya setelah Ia menciptakannya.
Di dalam Surah Ar-Rahman Allah berfirman:
الرَّحْمَنُ (1)  عَلَّمَ  ا لْقُرْءَانَ (2)  خَلَقَ  اْلإِنْسَانَ (3)  عَلَّمَهُ  الْبَيَانَ (4)
“Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah).Yang telah mengajarkan Al-Quran, Dia menciptakan manusia, mengajarkannya pandai berbicara”. (55:1-4).

2. Pertanggung jawaban manusia atas Al Quran


Akhirnya kita faham bahwa, Al-Quran adalah amanat Allah yang dipikulkan kepada manusia, supaya ajarannya diamalkan dan disebar luaskan serta hukum-hukumnya ditegakkan di muka bumi, sehingga dijadikan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
Setiap manusia akan ditanya bagaimana ia memberlakukan AlQuran, apakah telah menegakkannya atau tidak. Untuk menghadapi pertanggung jawaban ini, hanya satu jalan yaitu, mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, sehingga selamat dari tuntutan Allah SWT.
Allah berfirman:
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(43) وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ(44)
“Maka perpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggung jawaban”. (43:43-44).

Kesimpulan


1. Al-Quran secara bahasa berarti bacaan, secara difinisi adalah kalamullah yang mulia dan terpelihara yang diturunkan oleh Allah lewat perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab, terdiri dari 30 juz, untuk menjadi peringatan bagi manusia.

2.  Kitab sebelumnya adalah Taurat, Zabur dan Injil. Setiap muslim wajib mengimaninya. Namun keberadaan kitab-kitab tersebut telah banyak ditahrif, ditalbis dan disembunyikan oleh para ahli kitab.

3. Turunnya Al-Quran adalah untuk meluruskan yang diselewengkan, membongkar yang disembunyikan dan memurnikan yang dicampuradukkan.

4.    Pokok kandungan Al-Quran terdiri dari tiga hal, yaitu: Huda, Bayyinat minal huda dan Furqon yang masing-masing memiliki sepisifikasi dan sasaran masing-masing.

5.    Orang-orang yang mengikuti Al-Quran mendapat maqom di sisi Allah sebagai Muttaqin, Ulil Albab, Ulil Absor dan man yakhsyallah. Dan balasannya adalah ketenangan dan keselamatan hidup serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan orang yang menentang Al-Quran adalah orang-orang kafir yang berhati sombong, dengki dan lebih mencintai dunia daripada akhirat. Balasan untuk orang-orang ini adalah hidupnya terombang-ambing dalam kesesatan dan di akhirat disiksa di neraka.


6.    Al-Quran adalah amanat Allah SWT kepada manusia, supaya ia memikul dan mengamalkannya dan Allah akan meminta pertanggungjawaban atas amanat ini,  apakah ia menjaganya atau tidak. ?


Read more

MA’RIFATUL QUR’AN (PENENTANG AL-QURAN DAN AKIBAT-AKIBATNYA)

1. Penentang AlQuran


Orang yang menentang Al-Quran dan tidak mau menjadikannya sebagai tuntunan dan undang-undang hidupnya, mereka adalah orang-orang yang sombong dan menutup hatinya, orang yang dengki yang lebih mencintai dunia daripada akhirat.
Sebagaimana Firman Allah SWT di bawah ini:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى  ا لْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ  ا لْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ  ا لْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ(87) وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلاً مَا يُؤْمِنُون َ(88)  وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللهِ عَلَى  ا لْكَافِرِينَ(89)
“Sesungguhnya Kami telah  mendatangkan Al-Kitab kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti  kebenaran (mu’mizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu pelajaran yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang kamu dustakan dan beberapa orang kamu bunuh? Dan mereka berkata: “Hati kami tertutup”. Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman. Dan setelah datang kepada mereka Al-Quran yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allahlah atas orang-orang yang ingkar itu”. (2:87-89).
وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي ءَاذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ(5)
“Mereka berkata: “Hati kami berada dalam tutupan, apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan di antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kami; sesungguhnya kami bekerja pula:. (41:5).
كَبُرَ عَلَى  ا لْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ(13) وَمَا تَفَرَّقُوا إِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ  الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَلَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ أُورِثُوا  الْكِتَابَ مِنْ بَعْدِهِمْ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مُرِيبٍ(14)
“Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru meereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama-Nya orang-orang yang kembali. Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian sesama mereka. Kalau tidak kerena ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai pada waktu yang ditentukan, pastilah mereka sudah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan AlKitab sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu”. (42:13-14).
إِنَّ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللهِ لاَ يَهْدِيهِمُ اللهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(104) إِنَّمَا يَفْتَرِي  ا لْكَذِبَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللهِ وَأُولَئِكَ هُمُ  الْكَاذِبُونَ(105) مَنْ كَفَرَ بِاللهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلاَّ مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِاْلإِيمَانِ وَلَكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ(106) ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى  اْلأَخِرَةِ وَأَنَّ اللهَ لاَ يَهْدِي  ا لْقَوْمَ  الْكَافِرِينَ(107)
 “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (AlQuran) Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih. Sesungguhnya yang mengadakan-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. Barang siapa kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan), kecuali orang orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman; akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Yang demikian itu disebabkan kerana sesungguhnya mereka merncintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwa Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir”. (16:104-107). 

2. Akibat bagi penentang Al Quran.


Balasan bagi orang-orang yang menentang al-Quran, yang tidak mau menjadikannya sebagai tuntunan dan undang-undang hidupnya, yaitu: Allah menutup hati mereka dari kebenaran, sehingga mereka merugi. Allah memalingkan hati mereka dari kebenaran, Allah menambah penyakit hati mereka dan membiarkan terombang ambing dalam kesesatan.

Marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini: 
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ(6) خَتَمَ اللهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ(7)
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka di tutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”. (2:6-7).
أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ  الْغَافِلُونَ(108) لاَ جَرَمَ أَنَّهُمْ فِي  اْلأَخِرَةِ هُمُ  ا لْخَاسِرُونَ(109)
“Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi”. (16:108-109).
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللهُ قُلُوبَهُمْ وَاللهُ لاَ يَهْدِي  ا لْقَوْمَ  ا لْفَاسِقِينَ(5)
 “... Maka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, Allah memalingkan  hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (61:5).
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ ءَامَنَّا بِاللهِ وَبِ ا لْيَوْمِ  اْلأَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ(8) يُخَادِعُونَ اللهَ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ(9) فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ(10) وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ تُفْسِدُوا فِي  اْلأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ(11) أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُ  ا لْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لاَ يَشْعُرُونَ(12) وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا كَمَا ءَامَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا ءَامَنَ السُّفَهَاءُ أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لاَ يَعْلَمُونَ(13) وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ ءَامَنُوا قَالُوا ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ(14) اللهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ(15)

“Di antara manusia ada orang yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir”, padahal mereka tidak beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman; padahal mereka hanya menipu diri mereka sendisedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu di tambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang membuat perbaikan”. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang yang telah beriman: “Mereka menjawab: “Akan berimankan kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?”. Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak sadar. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman mereka mengatakan: “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka mereka berkata: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”. Allah akan membalas olok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka”. (2:8-15).



Read more

MA’RIFATUL QUR’AN (PENGIKUT AL-QURAN DAN AKIBAT-AKIBATNYA)

Allah berfirman:
وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ  ا لْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لاَ تَشْعُرُونَ(55)
“Dan ikutilah sebaik-baik kepada apa yang telah diturunkan kepadamu oleh Tuhanmu, sebelum datang kepadamu azab dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”. (39:55).
Allah telah memerintahkan kepada seluruh hamba-hamba-Nya agar mengikuti ajaran-ajaran Al-Quran dan jangan sekali-kali mengikuti jalan selain Al-Quran, karena selain Al-Quran itu akan menceraiberaikan manusia dan menjerumuskannya ke dalam kesesatan.   Dalam menanggapi seruan Allah itu, manusia terbagi menjadi dua, ada yang memenuhi seruan itu dengan mengikuti ajaran-ajarannya dan  yang menolaknya dengan mengingakri ajaran-ajarannya.  



1. Pengikut Al Quran.


Orang-orang yang mengikuti Al-Quran, menjadikannya sebagai undang  hidupnya adalah:  Muttaqin, Ulil Albab/Ulil Absor, dan man yakhsya.
ذَلِكَ  ا لْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ(2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِا لْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِاْلأَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ(4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ  ا لْمُفْلِحُونَ(5)
“Inilah al-Kitab yang tiada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menginfaqkan sebagian rizki yang dianugerahkan Allah kepadanya. dan mereka beriman kepada kitab yang telah diturunkan kepadamu dan kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelum kamu, serta mereka yakin akan kehidupan akhirat. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung”. (2:2-5).
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَبَ عَلَى اللهِ وَكَذَّبَ بِالصِّدْقِ إِذْ جَاءَهُ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ(32) وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُولَئِكَ هُمُ  الْمُتَّقُونَ(33)
“Maka siapakah yang lebih dzalim daripada orang-orang yang membuat dusta kepada Allah dan mendusatakan kebenaran yang datang kepadanya? Bukankah di neraka jahanam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. (39:32;33).
وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللهِ لَهُمُ  الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ(17) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ  ا لْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو  اْلأَلْبَابِ(18)
“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut dengan tidak menyembahnya, dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira, sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal”. (39:17-18).
طه(1) مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ لِتَشْقَى(2) إِلاَّ تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى(3) تَنْزِيلاً مِمَّنْ خَلَقَ  اْلأَرْضَ وَالسَّمَوَاتِ الْعُلاَ(4) الرَّحْمَنُ عَلَى  ا لْعَرْشِ اسْتَوَى(5)
“Thaha, Kami tidak menurunkan Al-Quran ini, agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang-orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Tuhan yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Yaitu Tuhan yang Pemurah yang bersemayam di atas ‘Arsy”. (20:1-5).
سَنُقْرِئُكَ فَلاَ تَنْسَى(6) إِلاَّ مَا شَاءَ اللهُ إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفَى(7) وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَى(8) فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى(9) سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى(10) وَيَتَجَنَّبُهَا  اْلأَشْقَى(11)
“Kami akan membacakan kepadamu Al-Quran, maka kamu tidak akan lupa, kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Dan Kami akan memberimu taufiq kepada jalan yang mudah, oleh karena itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang-orang yang takut kepada Allah  akan mengambil pelajaran, orang-orang yang kafir akan menjauhinya”. (87:6-11).

2. Akibat Menerima Al Quran


Bagi orang-orang yang menerimaal-Quran sebagai tuntunan dan undang-undang hidupnya, maka Allah memberikan balasan kepada mereka, berupa  ketenangan hidup (tidak ada rasa takut dan khawatir serta tidak bersedih hati ) dan keselamatan serta kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sebagaimana Firman Allah di bawah ini:
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ(38)
“Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudia jika datang petunjuk kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekkawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati”. (2:38).
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى(123)

“Maka jika datang  kepadamu petunjuk-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (20:123).


Read more

MA’RIFATUL QUR’AN (TIGA ELEMEN POKOK AL-QURAN DAN FUNGSI-FUNGSINYA)



Al-Quran memiliki elemen pokok, yaitu huda linnas, bayyinat minal huda dan furqon. Ketiga elemen ini memiliki fungsi-fungsi yang lebih spisifik dalam penerapannya. Oleh karena itu, kita harus memahami dengan benar ketiga elememen itu dan fungsi-fungsinya, sehingga kita dapat mengambil manfaat dari Al-Quran sebesar-besarnya.
Tentang ketiga elemen itu, Allah berfirman:
الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ  ا لْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Dia menurunkan AlQuran di dalam bulan Romadhan, sebagai petunjuk bagi manusia, penerangan dan furqon. (2:185).

1. Hudan Linnas


Makna Hudan Linnas adalah petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, Al-Quran sebagai huda linnas menjelaskan tentang konsep dan tata cara hidup yang lurus. Al-Quran menjelaskan dengan gamblang tentang konsep hidup, baik konsep hidupnya orang-orang yang telah diberi nikmat yang harus diikuti, dan konsep hidupnya orang-orang yang dimurkai Allah serta konsep hidupnya orang-orang yang sesat yang harus dijauhi. Sehingga dengan penjelasan ini manusia dapat menempuh jalan hidup yang benar-benar diridhai oleh Allah Swt, yaitu Sirotol Mustaqim.

إِنَّ هَذَا  ا لْقُرْءَانَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ  ا لْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا(9)
“Sesungguhnya Al Quran ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal shaleh bagi mereka ada pahala yang besar”. (17:9).

a. Hal-hal pokok yang berhubungan huda linnas


Hal-hal pokok yang dikaitkan dengan huda lillas adalah: Shirotol Mustaqim, Iqomatul kitab, Muhtadi dan Mudlilu, dan Pertanggung jawaban.
Untuk itu marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ  ا لْمُسْتَقِيمَ(6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ  الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ(7)
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepadanya, bukannya jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang sesat”. (1:6-7).
قُلْ يَاأَهْلَ  ا لْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَى شَيْءٍ حَتَّى تُقِيمُوا التَّوْرَاةَ وَاْلإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ …
“Katakanlah:”Hai Ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sehingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu” Sesungguhnya apa yang diturunkan dari Tuhanmu dari Tuhanmu itu . (5:68).
أَلَيْسَ اللهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ دُونِهِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ(36) وَمَنْ يَهْدِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُضِلٍّ أَلَيْسَ اللهُ بِعَزِيزٍ ذِي انْتِقَامٍ(37)
“Bukankan Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan sesembahan-sesembahan selain Allah? Dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun pemberi petunjuk baginya. Dan barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai kekuasaan untuk mengazab?”. (Qs. 39:36-37).
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(43) وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ(44)
“Maka perpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggung jawaban”. (Qs. 43:43-44).
Huda dikaitkan dengan sirotol Mustaqim, yaitu sistem hidup yang lurus kebalikan dari mahgdhub dan dhallin, ini menegaskan perbedaan sistem dan pola hidup yang ditempuh manusia. Orang yang beriman kepada Al-Quran pasti akan bersistem berpola hidup Qurani sedangkan orang-orang yang kafir pasti akan bersistem dan perpola hidup bertentangan dengan Quran. Oleh karena itu, dapat ditegaskan bila ada orang yang katanya beriman kepada Al-Quran, tetapi mereka tidak bersistem dan berpola hidup Qurani maka ia belum mendapat huda dari Al-Quran.
Hudan juga dikaitkan dengan iqomatul-Kitab, artinya orang yang mengimani Al-Quran pasti akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menegakkan Al-Kitab, sehingga hukum syariahnya berlaku bagi manusia.
Hudan juga dikaitkan dengan Muhtadi dan Mudillun, ini artinya orang yang menjadikannya Al-Quran sebagai kitab sucinya pasti akan mengikuti petunjuk Al-Quran dengan mengamalkannya dalam kehidupan ini. Adapun dikaitkan dengan pertanggung jawaban, maka menunjukkan bahwa orang-orang yang mengimaninya pasti akan menjaga dengan sebenar-benar ajaran-ajaran Al-Quran, karena ia merupakan amanat Allah yang akan diminta pertanggung jawaban.



b. Fungsi Hudan


Adapun fungsi hudan yaitu memberi tahukan bahwa dalam kehidupan ini ada dua jalan/sistem  hidup, yaitu jalan/sistem hidup Islami dan jalan/sistem hidup Jahili. Jalan/sistem Islami yaitu jalan/sistem hidup yang ditempuh oleh orang mu’min dan jalan/sistem hidup yang bengkok yaitu jalan/sistem yang ditempuh ditempuh oleh orang kafir dan munafik.
Tentang adanya dua sistem hidup itu sebagaimana firman Allah di bawah ini:
 وَهَدَيْنَهُ النَّجْدَيْن (10)
“Dan Kami menunjukinya dua jalan". (90:10)
Dengan demikian, kita sebagai orang yang mengimani Al-Quran, harus memfungsikannya sebagaai huda, dengan aplikasinya menempuh sistem hidup yang lurus yaitu sirotol Mustaqim.
Sebagaiman firman Allah di bawah ini:
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا  ا لْكِتَابُ وَلاَ اْلإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(52)
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadaku ruh (wahyu) dengan perintah Kami. Sebelummya kamu tidak mengetahui apakah Al-Kitab (AlQuran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan AlQuran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami, Sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk ke jalan yang lurus”. (42:52).

2. Bayyinat Minal Huda


Makna bayyinat minal huda yaitu menerangkan tentang rincian huda, yaitu berupa  rincian tentang realitas dan hukum-hukum praktis, untuk menyelesaikan perkara-perkara diantara manusia.
Marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ  الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلاَّ الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ  ا لْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ(213)
“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan) maka  Allah mengutus para Nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara mereka tentang perselisihan yang mereka perselisihan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan mereka yang telah didatangkan Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki di atara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus”. (2:213).
سُورَةٌ أَنْزَلْنَا هَا وَفَرَضْنَا هَا وَأَنْزَلْنَا فِيهَا ءَايَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ(1)
“Ini adalah suatu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya”. (24:1)
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ  الْكِتَابَ وَ ا لْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا  ا لْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ(25)
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan ...”. 57:25).

a. Hal-hal Pokok yang Berhubungan Bayyinat


Hal-hal pokok yang berhubungan dengan Bayyinal minl huda adalah: Al-Kitab dan maa ikhtalafu, Al-Hikmah, Al-dzikr, Al-ayat.
Sebagai mana kita lihat dalam ayat-ayat di bawah ini:
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ  ا لْكِتَابَ إِلاَّ لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ(64)

“Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab kecuali agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (16:64).
وَلَمَّا جَاءَ عِيسَى بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ بِالْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي تَخْتَلِفُونَ فِيهِ فَاتَّقُوا اللهَ وَأَطِيعُونِ(63)
“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan ia berkata: “Sesungguhnya aku datang keadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwallah kepada Allah dan taatlah kepadaku”. (43:63).
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ(44)
“Dan Kami turunkan kepadamu adzkir (Al Quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka  dan supaya mereka memikirkan”. (16:44).
وَقَالَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ لَوْلاَ يُكَلِّمُنَا اللهُ أَوْ تَأْتِينَا ءَايَةٌ كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ قَدْ بَيَّنَّا اْلآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ(118)
“Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: “Mengapa Allah tidak langsung berbicara dengan Kami atau datang ayat (tanda-tanda) kekuasaan-Nya kepada kami?”. Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin”. (2:118).
Secara realitas kehidupan di alam ini adalah penjelasan lain dari wahyu Allah. Oleh karena itu alam merupakan bukti kebenaran Al-Quran.

b. Fungsi bayyinat.


Fungsi dari bayyinat adalah menjelaskan hukum praktis, meluruskan ajaran wahyu sebelum Al Quran, menggambarkan amtsal kehidupan dan menjelaskan segala sesuatu.
Marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini.
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَاْلآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ  ا لْخَيْطُ  اْلأَبْيَضُ مِنَ  ا لْخَيْطِ  اْلأَسْوَدِ مِنَ  ا لْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي  الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللهِ فَلاَ تَقْرَبُوهَاكَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ ءَايَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ(187)
“Dihalalkan bagi kamu pada malan hari bulan puasa bercampur dengan sitri-istri kamu; mereka dalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah yang telah ditetapkan Allah  untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu banang putih dan benang hitam, yaitu fajar.Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya  kepada manusia, supaya mereka bertaqwa”. (2:187).
يَسْأَلُونَكَ عَنِ  ا لْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ  ا لْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمُ اْلآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ(219) 
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa bagi keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu tentang yang dinafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamuberfikir”. (2:219).
 وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ(44)
“Dan Kami turunkan kepadamu adzkir (Al Quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka  dan supaya mereka memikirkan”. (16:44).
أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا  اْلأَنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ  ا لْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمُ اْلآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ(266)
“Apakah ada salah seorang di antara kamu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dia mempunyai di dalam ladangnya itu bermacam-macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada pada orang itu, sedang ia mempunyai keturunan yang lemah-lemah. Maka kebun itu diterjang angin keras yang mengandung api lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya supaya kamu memikirkan”. (2:266).
… وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ  ا لْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ(89)
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab, untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”. (16:89).

3. Al-Furqon.


 Al-Furqon artinya pembeda/pemisah, yaitu yang membedakan/ memisahkan antara hak dan batil, sehingga antara hak dan batil itu tidak bercampur aduk. Al-Quran sebagai Al-Furqon, maka ia memisahkan kelompok orang-orang yang beriman dan kelompok orang-orang yang kafir, sehingga kedua kelompok itu tidak bercampur aduk. hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللهُ ذُو  ا لْفَضْلِ  ا لْعَظِيمِ(29)
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kami furqon dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan kamu  dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (8:29).

a. Hal-hal pokok  yang berhubungan Furqon


Mari kita perhatikan firman Allah di bawah ini:
… إِنْ كُنْتُمْ أَمَنْتُمْ بِاللهِ وَمَآ أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ التَّقَى اْلجَمْعَانِ …
“...Dan jika kamu beriman kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) pada hari bertemunya dua jamaah”. (8:41).
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلاَ إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ  ا لْخَاسِرُونَ(19)
"Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itu hizbus-syaithan. Ketahuilah, bahwa hizbus-syaithan itu, itulah  golongan yang rugi”. (58:19).
لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَ ا لْيَوْمِ  اْلأَخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ  اْلإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا  اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللهِ أَلاَ إِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ  الْمُفْلِحُونَ(22)
“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya saling berkasih sayang terhadap orang-orang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan  keimanan dalam hati mereka  dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun puas terhadap limpahan rahmat-Nya. Mereka itulah Hizbullah (Partai Allah). Ketahuilah bahwa Partai Allah itulah yang akan menang”. (58:22)..
Sebagaimana kita lihat dalam ayat di atas, hal yang berhubungan dengan furqon yaitu, yaumal taqol jam’an (hari bertemunya dua jamaah). Hal ini menegaskan bahwa dengan Al-Quran sebagai furqon, maka manusia akan terbelahmejadi dua kelompok besar, yaitu kelompok orang-orang yang beriman dan kelompok orang-orang kafir, hizbullah dan hizbus syaithan, partai Allah dan partai syaithan. Al-Quran sebagai Al-Furqon, pasti memisahkan antara al-hak dan al-batil, sehingga tidak bercampur aduk lagi.


b. Fungsi Furqon


Dengan Al-Quran sebagai furqon, maka akan mempertegas kelompok yang menerima Al Quran dan kelompok orang yang menentang Al-Quran. Orang-orang  yang menerima Al-Quran (petunjuk Allah) mereka pasti akan keluar dari sistem jahiliyah  dengan hijrah kemudian membentuk sistem sendiri, sehingga terbagilah masyarakat ke dalam dua kelompok yaitu amanat thoifah dan kafarot thoifah, Jamaah muslimin dan jamaah kafirin, negara Islam dan negara kafir (sekuler) (Qs;61;14).
Tidak bisa bersatunya antara sistem Islam dan jahiliyah, serta keharaman orang yang berideologikan Islam bergabung/bertempat tinggal di dalam kalangan jahiliyah itu, sebagaimana diterangkan dalam ayat di bawah ini:
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ  ا لْمَلاَئِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي  اْلأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا(97)
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan dzalim (tidak mau berhijrah), ditanyakan kepada mereka: “Dalam keadaan bagaimana kamu itu?”. Mereka menjawab: “kami adalah orang-orang yang lemah yang tertindas muka bumi”. Malaikat berkata kepada mereka: “Bukankah bumi Allah itu luas, yang kamu dapat berhijrah kepadanya?”.  Mereka itu tempatnya neraka jahannam dan jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat”. (4:97).
Ayat di atas diturunkan berkaitan dengan adanya beberapa orang mu’min yang tidak mau ikut berhijrah ke Madinah dan tetap tinggal Mekah, sehingga ketika Mekah mengerahkan pasukan untuk menyerang Madinah, orang-orang ini dipaksa ikut  memerangi Madinah, kemudian mereka terbunuh semua oleh pasukan Islam. Allah menyamakan mereka dengan orang kafir dan melemparkan mereka ke dalam api neraka. 
Dalam ayat lain diterangkan, bagi orang-orang yang beriman tetapi tidak mau melepaskan diri dengan pemerintahan kafir, maka tidak ada tanggung jawab sedikitpun bagi pemimpin Islam untuk menolong mereka. Sebagaimana ayat di bawah ini:
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ ءَاوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلاَيَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلاَّ عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ(72)وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي  اْلأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ(73) وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ ءَاوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ  ا لْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ(74)

“Sesungguhya orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah dan orang-orang yang memberikan pertolongan kepada muhajirin, satu terhadap yang lain adalah saling pimpin memimpin. Dan kepada orang-orang yang beriman tetapi tidak berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, akan tetapi jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali kepada kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dan antara mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang kafir satu dengan yang lainnya saling pimpin-memimpin, kalau kamu tidak berbuat yang demikian maka kamu akan ditimpa fitnah di muka bumi dan akan mendapat kerusakan yang besar. Dan orang-orang yang beriman, berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi pertolongan (kepada kaum muhajirin) mereka itulah orang-orang yang mu’min sebenarnya. bagi mereka ampunan Allah dan rizki yang mulia”. (8:72-74).
Read more