Saturday 18 March 2017

PENGANTAR ILMU TAFSIR




1. Pengertian Tafsir, Terjemah dan Takwil

1.1. Pengertian Tafsir
Secara bahasa mengandung beberapa arti, diantaranya ;
·        ألِايْضَاحُ و التَّبْيِيْـنُ
Menjelaskan/menerangkan

·         ألشَّـرْحُ

Keterangan sesuatu
·         التَفْسِــرَهُ
               
 Alat kedokteran untuk mendeteksi penyakit pasien.

Pengertian tafsir secara istilah adalah :
Ilmu yang mengkaji tentang pemahaman kitabullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW., menerangkan makna-maknanya, mengeluarkan hukum-hukum  yang dikandungnya serta ilmu-ilmu yang ada di dalamnya.

1.2. Pengertian Terjemah
            Secara bahasa berarti
·    تَفْسِيرُ الكلامِ بِلُغَةٍ غَيْر لُغَتِهِ
Menjelaskan kalam (pembicaraan) dengan memakai bahasa yang bukan bahasa kalam itu sendiri.

    Secara istilah adalah merumuskan makna kalam (pembicaraan) yang terkandung dalam suatu bahasa dengan kalam yang lain yang memakai bahasa yang lain secara lengkap makna dan maksudnya.
       
1.3. Pengertian Takwil
            Secara bahasa berarti;
·        الــرجوع
Kembali atau mengembalikan, yakni mengembalikan makna pada proporsi yang sesunguhnya.
·        الــصّرْفُ
Memalingkan, yakni memalingkan suatu lafadz tertentu yang bersifat khusu, dari makna dzhohir kepada makna bathin.

Secara istilah takwil adalah mengembalikan sesuatu pada maksud yang sebenarnya,yakni menerangkan apa yang dimaksudkannya (pada ayat-ayat Mutasyabihat).


2.     Kedudukan dan Fungsi Mempelajari Tafsir

Mempelajari tafsir dan ilmu tafsir al-Qur’an mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kaum muslimin karena Al-qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat islam. Ada beberapa fungsi dari mempelajari tafsir dan ilmu tafsir, diantaranya :
 
  1. Untuk mencapai pemahaman isi kandungan Al-qur’an
  2. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan  yang menyangkut hukum dilihat dari sumber aslinya
  3. Untuk mengetahui berbagai petunjuk-petunjuk Allah yang tersimpan dalam Al-Qur’an baik yang menyangkut ibadah, muamalah dan akhlaq
  4. Untuk mengetahui kebesaran Al-qur’an ditinjau dari sisi bahasa, isi kandungan dan hikmahnya.
  5. Untuk menguasai berbagai  Hujah (alasan) kepada manusia  atas pendirian, keimanan, aqidah atau keyakinan dalam berda’wah.


3.     Pembagian Tafsir
Dari segi pola pendekatan memahami Al-Qur’an, tafsir dibagi dalm 2 bagian :
  1. Tafsir bir Riwayah (tafsir bil Ma’tsur)
  2. Tafsir bid Diroyah (tafsir bir ro’yi / tafsir bil ijtihadi)
3.1    Tafsir bir Riwayah (tafsir bil Ma’tsur)

Tafsir bil ma’tsur adalah tafsir yang sudah terdapat dalam al-qur’an sendiri, atau dalam hadits nabi SAW. Atau dalam kata-kata sahabat nabi SAW. Sebagai penjelasan bagi apa yang dikehendaki Allah SWT. Dalam firman-Nya.

Tafsir bil ma’tsur terbagi 3:
1.   Tafsir Al-qur’an bil qur’an, yakni menafsirkan ayat-ayat dalam Al-qur’an dengan ayat-ayat Al-qur’an yang lain. Tafsir al-qur’an bil Qur’an mengandung beberapa bagian, diantaranya :
a.   Al-bayanul Muttasil yakni Penjelasan makna suatu kalimat yang terdapat pada suatu ayat, yang ditafsirkan (dijelaskan) langsung oleh Allah dalam kalimat berikutnya yang masih dalam rangkaian satu ayat.
Contoh 
·         QS. 2:187
….وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود
Tafsir kalimat yang digaris bawahi adalah       من الفجر  pada kalimat yang berikutnya dan masih dalam satu ayat.

·         QS. 60: 1
يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا عدوي وعدوكم أولياء
    Tafsir kata yang digaris bawahi adalah تلقون إليهم بالمودة pada kalimat berikutnya yang masih dalam satu rangkaian ayat.
b.  Al-Bayanu bil munfashil, yakni Penjelasan makna suatu kalimat yang terdapat pada suatu ayat, yang ditafsirkan (dijelaskan) langsung oleh Allah dalam ayat yang lain.
Contoh :
·         QS. 5:1
يا أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود أحلت لكم بهيمة الأنعام إلا ما يتلى عليكم      
                                                    Penjelasan kalimat yang digaris bawahi terdapat pada QS. 5:3
حرمت عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل لغير الله به والمنخنقة والموقوذة والمتردية والنطيحة وما أكل السبع إلا ما ذكيتم وما ذبح على النصب
Contoh lain
1.       QS. 2:229 dijelaskan oleh QS. 2:230
2.       QS. 6:103 dijelaskan oleh QS. 75: 22-23
3.       QS. 2:37 dijelaskan oleh QS.7:23
4.       QS. 2:40 dijelaskan oleh QS.5:12
5.       QS.1:6 dijelaskan dengan QS. 4:69 atau QS. 19:58

2.   Tafsir Al-qur’an bis Sunnah, yakni menafsirkan ayat-ayat dalam Al-qur’an dengan sunah Rosulullah SAW.  Contoh :
·         QS. 6:82 dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhori,yang dimaksud dengan بظلم  pada ayat ini adalah بشرك (syirik)
·         QS. 2: 273 dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Bukhori yan dimaksud dengan
لا يسألون الناس إلحافا  adalah orang-orang miskin.

         
3.  Tafsir Al-qur’an bi aqwalis shohabah yakni, menafsirkan ayat al-qur’an dengan perkataan para sahabat nabi.
Tafsir ini banyak kita jumpai pada   kitab tafsir Ibnu Jarir At-Thobari.



3.2    Tafsir bid diroyah (tafsir bir ro’yi)
Tafsir bir ro’yi adalah tafsir yang pola pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dilakukan melalui ijtihad, dengan menggunakan akal pikiran (ro’yu) yang didalam prakteknya menggunakan berbagai kemampuan penafsir guna mencapai persesuaian tafsir dengan maksud ayat yang bersangkutan.
         
                Beberapa sandaran tafsir bir ro’yi menurut Az-Zarkasyi yang dikutip oleh imam As-Suyuthi, adalah :
1.  Bersandar kepada Sunnah Rosulullah SAW. Dan menghindari hadits-hadits dhoif dan maudhu
2.  Berpegang kepada Perkataan para Sahabat Nabi SAW yang marfu, seperti halnya Asbabun nuzul ayat.
3.  Bersandar kepada kaidah-kaidah ilmu bahasa.
4.  Bersandar kepada yang dikehendaki pembicaraan dan benar-benar ditunjukan oleh aturan syara.


4. Pengertian Ulumul Qur’an

         Ulumul Qur’an adalah segala pembahasan masalah yang berhubungan dengan Al-qur’an, dari segi turunnya, urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya penafsirannya dll.

5. Cabang-cabang Ulumul Qur’an
  1. Ilmu Makky wal madani, yakni pembahsan tentang surat/ayat-ayat yang termasuk makiyyah dan madaniyyah termasuk cirri-ciri umum dan khusus
  2. Ilmu Asbabun nuzul, yakni imu yang membahas sebab-sebab turunya ayat atau surat
  3. Ilmu Muwathinun nuzul, yakni ilmu yang membahas tempat-tempat turunnya Al-qur’an
  4. Ilmu Tawarikhun nuzul, yakni ilmu yang membahas sejarah turunnya Al-qur’an
  5. Ilmu Qiro’atil qur’an, yakni ilmu yang membahas tentang macam-macam qiroat yang ma’tsur.
  6. Ilmu Tajwid. Yakni ilmu yang membahas cara membaca atau mengucapkan ayat-ayat atau lafadz-lafadz Al-qur’an secara benar dan fasih sebagaimana yang dibaca oleh Rosulullah SAW.
  7. Ilmu Muhkam walmutasyabih, yakni ilmu yang membahas tentang ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat
  8. Ilmu Rosmil Qur’an, yakni ilmu yang membahas tentang tulisan Al-qur’an dan perkembangannya.
  9. Ilmu Amtsalil Qur’an, yakni ilmu yang membahas tamsil-tamsil atau perumpamaan-perumpamaan dalam Al-qur’an.


Referensi
1.   Al-Qur’anul Karim Depag
2.  Pengatar ilmu Tafsir; Drs. Rif’at Syauqi & Drs. M. Ali Hasan; cetakan ke-2 PT.Bulan bntang 1992

3.   Qowaidut tafsiir; Kholid Utsman As-sabt; cetakan 1, 1998 Dar Ibnu Affan            
Load disqus comments

0 comments