Jahiliyah adalah kata yang sering kita dengar, akrab
ditelinga, namun sedikit sekali orang yang memahami arti kata jahiliyah, ketika
menyebut kata jahiliyah seolah pikiran kita tertuju kemasyarakat arab dulu,
atau kondisi sebelum nabi diangkat menjadi rasul. Jahiliyah adalah bukan nama
dari sebuah kondisi bangsa arab yang terikat waktu dan tempat, tapi jahiliyah
adalah sebuah sifat dari keadaan suatu masyarakat dimana memiliki perilaku dan
karakter individu masyarakat yang kurang atau sama sekali jauh dari cerminan
akhlaq terhadap agama. Untuk lebih jelas kami akan paparkan makna dan
contoh-contoh jahiliyah menurut sudut pandang islam berdasar Qur’an.
Pengertian
Jahiliyah
Jahiliyah diambil dari kata jahala atau juhala yang arti
secara bahasa ialah “ bodoh “ sebagaimana Qur’an surat Al-ahzab ayat 72,
sedangkan makna “ bodoh “ dalam
pengertian “ tidak memahami ilmu agama islam “.
Sedangkan menurut istilah kata jahiliyah didefenisikan
اَلْجَا
هِلِيَةُ هِـيَ اَ ْلإِ عْرَ ضُ عَنِ ا لْعِلْمِ اَ لْمُنَزَّ لُ مِنَ ا للهِ وَ ا
لرَّ سُو لِ وَ
اْلإِ
عْتِمَا دُ عَلَى ا لتَّقَا لِيْدِ وَ ا لْعَا دَ ةِ وَ يُوْ حَى مِنَ ا لشَّبْطَا
نِ
“ Jahiliyah ialah : Suatu keadaan berpalingnya suatu kaum
dari Ilmu Allah berupa wahyu Al-Qur’an & Petunjuk Nabi namun mereka
berpegang teguh dengan taqlid,adapt tradisi dan petunjuk syaithon. “ ( Di ambil
dari kitab Fathul Majid oleh Syaikh Imam Muhammad Abdullah bin Abdul Wahab Rahimahullah
)
Di dalam Qur’an disebutkan kata-kata jahiliyah terdapat
dalam beberapa tempat :
Qur’an surat A-fath ayat
” Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka
kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan
kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada
mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan
patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. ”
Kata “ Hamiyatal Jahiliyah “ yang disebut Qur’an ialah
menyoroti Perilaku masyarakat yang senang membanggakan kesukuan, golongan,
kepartaian maka disifati sebuah perilku jahiliah, karena sifat tersebut adalah
jenis kebanggan model orang kafir.
Qur’an Surat Al-ahzab ayat 33
” Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan
Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul
bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. ”
Kata “ Tabarujal Jahiliyah “ yang disebut ayat mensifati
kondisi para kaum hawa yang berbusana secara berlebihan, bersolek secara
berlebihan, berperilaku tidak menutup aurat maka konidisi tersebut disifati
Allah sebagai budaya jahiliah.
Qur’an Surat Ali-imran ayat 154
“Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti
sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak
campur tangan) dalam urusan ini?”. Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu
seluruhnya di tangan Allah”. mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang
tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita
barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, yaitu: orang-orang Islam yang Kuat
keyakinannya.
Kata “ Dzanna Jahiliyah “ adalah perilaku berupa masyarakat
yang senang berprasangka/menduga sesuatu atas dasar keyakinan jahiliyah, yang
disebut khurafat atau tahayul.
Qur’an Surat Al-maidah ayat 50
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum)
siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”
Kata “ Hukmal Jahiliyah “ adalah konidisi yang disebut Allah
terhadap suatu masyarakat yang lebih senang dalam memutuskan perkara hukum
antar manusia menyangkut : jiwa, harta, akal. Agama dan kehormatan lebih
memilih hukum buatan manusia ketimbang hukum buatan Allah, sedangkan hukum
buatan manusia yang mengganti bentuk hukuman Islami ke hukuman manusiawi
disebut “ Hukum Thagut “ Qur’an surat An-nisaa’ ayat 60. Masyarakat muslim yang
lebih senang dan tenang berkiblat dalam memakai hukum buatan thagut bahkan
dijadikan landsan ideologi atau falsafah hidupnya, maka masyarakat tersebut
telah jatuh ke lembah kemusyrikan ideologi, istilah para ulama disebut “ Syirik
Dustur Wa Nizham “ ( Kesyirikan Ideologi & Hukum ). Maka Masyarakatnya yang
sudah beralih kedalam hukum thagut, disebut masyarakat kufar wal Musyrik,dan
negaranya dikategorikan Negara ‘ Kafir Atau zhalim “ sebagaimana ungkapan ulama
Saudi yang terkenal sebagi mufti yaitu Syaikh Abdul Aziz bin bazz.
كُلُّ دَوْ لَةٍ لاَ تَحْكُمُ بِشَرْ عِ
ا للهِ وَ لاَ تَرْ ضَهُ وَ لاَ تَنْصَبُ فَهُوَ دَوْ لَةٌ ا لكَا فِرَ ةُ , ظَا
لِمَةٌ, فَا سِقَةٌ,
“ Setiap Negara yang tidak mau sama sekali berhukum dengan
hukum Allah, tidak ridho diatur olehnya dan tidak senang/lapang dengan hukum
islam, maka Negara tersebut adalah Negara kafir,dzalim, dan fasiq. “ ( Fatwa
ulama )
Contoh-contoh
perilaku jahiliyah dalam Qur’an
Qs: Al-maidah ayat
90-91 = Mabuk,judi,mengundi nasib
Qs : Al-an’aam ayat 136 = Senang membuat sesaji buat berhala
Qs : Ar-ruum ayat 31-32 = Senang Berpecah belah
Qs : Al-maidah ayat 104 = masih memegang kebiasaaan nenek
moyang
Qs : Asy-syuaraa’ ayat 137 = Taqlid kepada adapt tradisi
Qs : Al-an’aam ayat 116 = Masid berpegang kepada mayoritasg
dlm beragama
Qs : An-nisaa’ ayat 142 = Ibadah masih senang dipuji/riya di
masyarakat
Qs : Al-maidah ayat 77 = Berlebihan/ghuluw dalam beragama (
bid’ah )
Qs : At-taubah ayat 31 = Taqlid buta dengan tokoh agama
Qs : Al-hujuraat ayat 11-12 = Memelihara budaya
Ghibah,hasad,dendam,
Qs : Az-zumaar ayat 3 = Masih memelihara budaya tawasul kpd
orang mati
Qs : Nuh ayat 23 = Mengkultuskan kaum sholeh yang sdh
meninggal
Qs : An-najam ayat 23
= Berkeyakinan syirik dalam beraqidah
Qs : Jin ayat 6 = Suka Berlindung dengan makhluk jin
Qs : An-nuur ayat 33
= Senang melacur / perzinahan terselubung
Qs : An-nisaa ayat 34 = rumah yang nusyuz ( meninggalkan
kewajiban RT)
Qs : An-nisaa’ ayat 50-51 = Senang memakai jimat,perdukunan
Qs : Al-baqarah ayat 102 = Senang Sihir ( Paranormal )
Kewajiban
berlindung dari perilaku jahiliyah
“Allah berfirman: “Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah
termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya
(perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon
kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku
memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak
berpengetahuan.”
Hasbunallah wa ni’mal wakil
Wa haulaa wa laa Quwwata Illa billah
0 comments