Sunday 22 May 2016

PENGERTIAN JAHILIYAH



Pengantar Jahiliyah

Jahiliyah adalah kata yang sering kita dengar, akrab ditelinga, namun sedikit sekali orang yang memahami arti kata jahiliyah, ketika menyebut kata jahiliyah seolah pikiran kita tertuju kemasyarakat arab dulu, atau kondisi sebelum nabi diangkat menjadi rasul. Jahiliyah adalah bukan nama dari sebuah kondisi bangsa arab yang terikat waktu dan tempat, tapi jahiliyah adalah sebuah sifat dari keadaan suatu masyarakat dimana memiliki perilaku dan karakter individu masyarakat yang kurang atau sama sekali jauh dari cerminan akhlaq terhadap agama. Untuk lebih jelas kami akan paparkan makna dan contoh-contoh jahiliyah menurut sudut pandang islam berdasar Qur’an.

     Pengertian Jahiliyah

Jahiliyah diambil dari kata jahala atau juhala yang arti secara bahasa ialah “ bodoh “ sebagaimana Qur’an surat Al-ahzab ayat 72, sedangkan  makna “ bodoh “ dalam pengertian “ tidak memahami ilmu agama islam “.

Sedangkan menurut istilah kata jahiliyah didefenisikan

 اَلْجَا هِلِيَةُ هِـيَ اَ ْلإِ عْرَ ضُ عَنِ ا لْعِلْمِ اَ لْمُنَزَّ لُ مِنَ ا للهِ وَ ا لرَّ سُو لِ وَ

 اْلإِ عْتِمَا دُ عَلَى ا لتَّقَا لِيْدِ وَ ا لْعَا دَ ةِ وَ يُوْ حَى مِنَ ا لشَّبْطَا نِ

“ Jahiliyah ialah : Suatu keadaan berpalingnya suatu kaum dari Ilmu Allah berupa wahyu Al-Qur’an & Petunjuk Nabi namun mereka berpegang teguh dengan taqlid,adapt tradisi dan petunjuk syaithon. “ ( Di ambil dari kitab Fathul Majid oleh Syaikh Imam Muhammad Abdullah bin Abdul Wahab Rahimahullah )

Di dalam Qur’an disebutkan kata-kata jahiliyah terdapat dalam beberapa tempat :

Qur’an surat A-fath ayat

” Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. ”

Kata “ Hamiyatal Jahiliyah “ yang disebut Qur’an ialah menyoroti Perilaku masyarakat yang senang membanggakan kesukuan, golongan, kepartaian maka disifati sebuah perilku jahiliah, karena sifat tersebut adalah jenis kebanggan model orang kafir.

Qur’an Surat Al-ahzab ayat 33

” Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. ”

Kata “ Tabarujal Jahiliyah “ yang disebut ayat mensifati kondisi para kaum hawa yang berbusana secara berlebihan, bersolek secara berlebihan, berperilaku tidak menutup aurat maka konidisi tersebut disifati Allah sebagai budaya jahiliah.

Qur’an Surat Ali-imran ayat 154

“Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?”. Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini,  yaitu: orang-orang Islam yang Kuat keyakinannya.

Kata “ Dzanna Jahiliyah “ adalah perilaku berupa masyarakat yang senang berprasangka/menduga sesuatu atas dasar keyakinan jahiliyah, yang disebut khurafat atau tahayul.

Qur’an Surat Al-maidah ayat 50

“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”

Kata “ Hukmal Jahiliyah “ adalah konidisi yang disebut Allah terhadap suatu masyarakat yang lebih senang dalam memutuskan perkara hukum antar manusia menyangkut : jiwa, harta, akal. Agama dan kehormatan lebih memilih hukum buatan manusia ketimbang hukum buatan Allah, sedangkan hukum buatan manusia yang mengganti bentuk hukuman Islami ke hukuman manusiawi disebut “ Hukum Thagut “ Qur’an surat An-nisaa’ ayat 60. Masyarakat muslim yang lebih senang dan tenang berkiblat dalam memakai hukum buatan thagut bahkan dijadikan landsan ideologi atau falsafah hidupnya, maka masyarakat tersebut telah jatuh ke lembah kemusyrikan ideologi, istilah para ulama disebut “ Syirik Dustur Wa Nizham “ ( Kesyirikan Ideologi & Hukum ). Maka Masyarakatnya yang sudah beralih kedalam hukum thagut, disebut masyarakat kufar wal Musyrik,dan negaranya dikategorikan Negara ‘ Kafir Atau zhalim “ sebagaimana ungkapan ulama Saudi yang terkenal sebagi mufti yaitu Syaikh Abdul Aziz bin bazz.

كُلُّ دَوْ لَةٍ لاَ تَحْكُمُ بِشَرْ عِ ا للهِ وَ لاَ تَرْ ضَهُ وَ لاَ تَنْصَبُ فَهُوَ دَوْ لَةٌ ا لكَا فِرَ ةُ , ظَا لِمَةٌ, فَا سِقَةٌ,

“ Setiap Negara yang tidak mau sama sekali berhukum dengan hukum Allah, tidak ridho diatur olehnya dan tidak senang/lapang dengan hukum islam, maka Negara tersebut adalah Negara kafir,dzalim, dan fasiq. “ ( Fatwa ulama )

    Contoh-contoh perilaku jahiliyah dalam Qur’an

Qs:  Al-maidah ayat 90-91 = Mabuk,judi,mengundi nasib
Qs : Al-an’aam ayat 136 = Senang membuat sesaji buat berhala
Qs : Ar-ruum ayat 31-32 = Senang Berpecah belah
Qs : Al-maidah ayat 104 = masih memegang kebiasaaan nenek moyang
Qs : Asy-syuaraa’ ayat 137 = Taqlid kepada adapt tradisi
Qs : Al-an’aam ayat 116 = Masid berpegang kepada mayoritasg dlm beragama
Qs : An-nisaa’ ayat 142 = Ibadah masih senang dipuji/riya di masyarakat
Qs : Al-maidah ayat 77 = Berlebihan/ghuluw dalam beragama ( bid’ah )
Qs : At-taubah ayat 31 = Taqlid buta dengan tokoh agama
Qs : Al-hujuraat ayat 11-12 = Memelihara budaya Ghibah,hasad,dendam,
Qs : Az-zumaar ayat 3 = Masih memelihara budaya tawasul kpd orang mati
Qs : Nuh ayat 23 = Mengkultuskan kaum sholeh yang sdh meninggal
Qs :  An-najam ayat 23 = Berkeyakinan syirik dalam beraqidah
Qs : Jin ayat 6 = Suka Berlindung dengan makhluk jin
Qs :  An-nuur ayat 33 = Senang melacur / perzinahan terselubung
Qs : An-nisaa ayat 34 = rumah yang nusyuz ( meninggalkan kewajiban RT)
Qs : An-nisaa’ ayat 50-51 = Senang memakai jimat,perdukunan
Qs : Al-baqarah ayat 102 = Senang Sihir ( Paranormal )

    Kewajiban berlindung dari perilaku jahiliyah

“Allah berfirman: “Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”

Hasbunallah wa ni’mal wakil

Wa haulaa wa laa Quwwata Illa billah
Load disqus comments

0 comments